Lapas Perempuan Tenggarong mendapatkan dukungan luar biasa dengan diterimanya dana Corporate Social Responsibility (CSR) sebesar Rp 5.000.000 dari PT MHU. Dana tersebut akan digunakan sebagai modal untuk pembinaan keterampilan membatik bagi para narapidana, sebuah langkah yang diharapkan dapat meningkatkan kreativitas dan kemampuan mereka. Kasi Giatja Hatmawati menerima dana bantuan tersebut langsung di Kantor PT MHU Loa Kulu, menandai awal yang positif bagi program ini.
Kalapas Triana Agustin menyatakan bahwa kegiatan pembinaan membatik ini akan memberikan manfaat tidak hanya bagi narapidana, tetapi juga untuk masyarakat sekitar. "Kami percaya bahwa keterampilan membatik bisa menjadi peluang bagi mereka untuk berkarya dan membangun masa depan yang lebih baik, " ujarnya. Dengan pelatihan ini, diharapkan narapidana bisa mendapatkan keterampilan yang berguna ketika mereka kembali ke masyarakat.
Dukungan dari Kakanwil, Gun Gun Gunawan dan Kadivpas, Endang Lintang juga sangat berarti dalam realisasi program ini. Mereka menyampaikan komitmennya untuk terus mendukung inisiatif yang bertujuan memfasilitasi rehabilitasi narapidana melalui pelatihan keterampilan. Kegiatan ini merupakan salah satu langkah untuk dapat memastikan bahwa setiap narapidana memiliki kesempatan untuk belajar dan berkembang, sehingga mereka dapat reintegrasi dengan baik.
Dengan adanya program pembinaan ini, Lapas Perempuan Tenggarong tidak hanya berfokus pada aspek hukuman, tetapi juga pada pengembangan potensi diri narapidana. Melalui seni membatik, diharapkan para perempuan ini dapat menemukan jati diri dan mempersiapkan diri untuk masa depan yang lebih cerah.